Selasa, 02 Juni 2009

OBSERVASI KEBUDAYAAN

LAPORAN OBSERVASI

TRADISI KARAWITAN

DI DESA MLINJON KECAMATAN SURUH

KABUPATEN TRENGGALEK



Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Antropologi


Dosen Pembina

Drs. H Yahya, MA

NIP. 150 246 404


M Miftahusyaian


Disusun oleh

Diawinasis Mawi Sesanti

NIM. 08410095








UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

FAKULTAS PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI

MEI 2009



KATA PENGANTAR



Segala puji kami haturkan kepada Allah SWT dengan pujian yang tiada berbatas atas segenap rahmat dan petunjukNya sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Tak lupa shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan kepada jalan kebenaran di bawah naungan Dinul Islam..

Laporan ini dsususun berdasarkan observasi yang telah kami lakukan di lapangan dengan mengambil tema Tradisi Karawitan di Desa Mlinjon Kecamatan Suruh Kabupaten Trenggalek. Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah antropologi. Dengan disusunnya makalah ini, kami berharap adanya perhatian lebih terhadap kebudayaan yang hidup di sekeliling kita.

Tugas ini dapat terselesaikan berkat bimbingan dari dosen pembimbing mata kuliah antropologi serta pihak-pihak yang membantu proses di dalamnya. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Drs. H Yahya, MA dan M Miftahusyaian selaku team teaching mata kuliah antropologi fakultas psikologi.

  2. Kelompok karawitan Lestari Budaya serta masyarakat Dusun Miri Desa Mlinjon

  3. Segenap jajaran SDN 3 Mlinjon beserta komite sekolah

  4. Semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oeh karena itu kami memohon maaf atas kekurangan tersebut. Selanjutnya kami mengharap kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki tulisan ini.


Malang, Mei 2009



Penyusun





BAB I

PENDAHULUAN


  1. LATAR BELAKANG

Kehidupan manusia telah berlangsung dari waktu ke waktu dengan cara yang berbeda-beda. Masing-masing memiliki pola hidup yang khas sesuai dengan pola pikir, waktu dan tempat mereka hidup. Hal inilah yang menjadi ciri khas antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain atau disebut juga identitas suatu kelompok masyarakat dan selanjutnya hal ini disebut sebagai sebuah kebudayaan. Kebudayaan dapat dipandang sebagai suatu kesenian namun di sisi yang lain, masyarakat mencari makna dari kebudayaan dan hubungannya dengan berbagai kehidupan manusia.

Banyak kebudayaan yang telah berkembang di Indonesia akan tetapi kebudayaan-kebudayaan ini seolah tidak lagi mendapat perhatian dari bangsa Indonesia sendiri. Masing-masing daerah, dari Sabang sampai Merauke sebenarnya telah memiliki ciri khas yang membedakan antara satu dengan yang lain. Salah satu budaya yang masih dapat kita temui pada masyarakat Jawa adalah tradisi karawitan. Tradisi ini dalah salah satu budaya yang masih bisa bertahan di tengah pengaruh globalisasi dewasa ini. Namun demikian, eksistensi karawitan sekarang ini tidak seperti ketika zaman dahulu, hanya sebagian kecil dari masyarakat Jawa yang mau dan mampu menjaga kelestarian budaya ini. Tradisi ini mudah saja ditemukan di keraton-keraton Jawa seperti di Jogjakarata atau Surakarta, akan tetapi bagaimana dengan daerah-daerah lain di Jawa?

Selanjutnya, observasi ini dilakukan untuk mengetahui lebih jauh mengenai keberadaan tradisi karawitan ini terutama di daerah Jawa Timur, khususnya di Desa Mlinjon Kecamata Suruh Kabupaten Trenggalek. Dengan penelitian ini, kami ingin menunjukkan keberadaan budaya yang mulai dilupakan oleh masyarakat Jawa sekaligus memberikan dorongan untuk mengembangkan kebudayaan yang konon menjadi salah satu sarana dakwah Islam yang dilakukan Wali sanga pada awal penyebaran Islam.


  1. RUMUSAN MASALAH

  1. Bagaimana proses terjadinya tradisi karawitan di Desa Mlonjon Kecamatan Suruh Kabupaten Trenggalek ?

  2. Apakah Faktor-faktor yang mendorong berkembangnya tradisi karawitan di Desa Mlonjon Kecamatan Suruh Kabupaten Trenggalek?

  3. Apakah makna dari tradisi karawitan bagi masyarakat setempat?


    1. TUJUAN

  1. Untuk mengetahui proses terjadinya tradisi karawitan di Desa Mlonjon Kecamatan Suruh Kabupaten Trenggalek

  2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong berkembangnya tradisi karawitan di Desa Mlonjon Kecamatan Suruh Kabupaten Trenggalek

  3. Untuk mengetahui makna dari tradisi karawitan bagi masyarakat setempat






















BAB II

KAJIAN PUSTAKA


  1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Manusia memiliki kemampuan akal budi untuk mengembangkan berbagai macam sistem tindakan untk keperluan hidupnya. Sistem tindakan ini diperoleh melalui suatu proses belajar bukan melalui pewarisan sifat. Selanjutnya sitem tindakan ini dipelajari lebih lanjut dalam konsep kebudayaan.

Kebudayaan itu sendiri merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan-tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar. (Koentjaraningrat:179). Dari pengertian tersebut, kita dapat mengambil pengertian bahwa suatu tindakan dapat disebut sebagai kebudayaan jika diperoleh dari proses belajar dan berasal dari konsep-konsep berupa gagasan.

Kebudayaan tersebut bersifat dinamis dan dapat terus berubah sesuai dengan kondisi masyarakat serta lingkungan tempat budaya tersebut hidup dan berkembang. Dengan modal akal manusia, konsep-konsep tentang budaya akan terakumulasi dan terus berkembang untuk kepentingan manusia itu sendiri.


  1. WUJUD KEBUDAYAAN

J.J. Honigmann dalam The World of Man menyebutkan tiga gejala kebudayaan yaitu (1) ideas (2) activition (3) artifacts. Hal ini selanjutnya akan diuraikan sebagai berikut:

  1. Kebudayaan merupakan suatu kompleks ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-noma, peraturan-peraturan, dsb. Hal ini merupakan wujud ideal dari kebudayaan, akan tetapi bersifat abstrak sehingga tidak dapat diraba atau difoto. Wujd dari kebudayaan ini kadang dapat kita temukan dalam bentuk karangan atau tulisan. Gagasan yang telah ada saling berkaitan satu sama lain dan membentuk sistem budaya (cultural system). Nama lain untuk wujud kebudayaan ini adalah adat atau adat istiadat (jamak).

  2. Wujud kebudayaan ini disebut juga dengan sistem sosial (social system) yaitu pola-pola tindakan manusia, misalnya berinteraksi, berhubungan, bergaul, dsb. Rangkaian aktivitas ini dapat kita temukan di sekitar kita dan bersifat konkret sehingga dapat diobservasi, difoto, serta didokumentasikan.

  3. Wujud yang terakhir dari kebudayaan disebut sebagai kebudayaan fisik. Kebudayaan fisik merupakan hasil fisik dari aktivitas, perbuatan dan karya seluruh manusia. Bersifat paling konkrit daripada dua wujud kebudayaan sebelumnya dan dapat didokumentasikan.

Ketiga wujud kebudayaan tersebut saling berkaitan satu sama lain. Kebudayaan ideal atau adat isiadat memberikan arahan kepada tindakan dan karya manusia (pikiran, ide dan tindakan) sehingga turut mempengaruhi kebudayaan fisik yang dihasilkan. Begitu juga sebaliknya, kebudayaan fisik membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang menjauhkan menusia dari lingkungan ilmiahnya sehingga mempengaruhi pola pikir dan pola perbuatannya.


  1. ADAT ISTIADAT

    1. Sistem nilai budaya, pandangan hidup, dan ideologi

Merupakan tingkat tertinggi dan paling abstrak dalam adat istiadat. Bersifat umum dan memiliki ruang lingkup yang sangat luas, biasanya sulit diterangkan secara nyata atau rasional. Bersifat mengakar pada diri tiap anggota masyarakat sehingga sulit diubah dalam waktu cepat. Sejumlah nilai budayaberkaitan dan membentuk sitem kemudian dijadikan pedoman dari konsep-konsep ideal dalam kebudayaan.

Kluckhohn dan F. Kluckhohn menyatakan bahwa tiap nilai budaya dalam tiap kebudayaan meliputi lima masalah dasar dalam kehidupan manusia. Masalah tersebut antara lain:

      1. Masalah tentang hakekat dari hidup manusia (MH)

      2. Masalah tentang hakekat dari karya manusia (MK)

      3. Masalah tentang hakekat dari kedudukan menusia dalam ruang waktu (MW)

      4. Masalah tentang hakekat dari hubungan manusia dengan alam sekitar (MA)

      5. Masalah tentang hakekat dari hubungan manusia dengan sesamanya (MM)

Tabel 1: Kerangka Kluckhohn mengenai lima masalah dasar dalam hidup yang menentukan orientasi nilai-budaya manusia

Masalah dasar dalam hidup

Orientasi nilai-budaya

Hakekat hidup (MH)

hidup itu buruk

hidup itu baik

hidup itu buruk dan manusia wajib berihtiar supaya hidup lebih baik

Hakekat karya (MK)

karya untuk nafkah hidup

karya untuk kedudukan, kehormatan, dsb

karya untuk menambah karya

Persepsi manusia tentang waktu (MW)

orientasi masa kini

orientasi masa lalu

orientasi masa depan

Pandangan manusia terhadap alam (MA)

manusia tunduk kepada alam yang dahsyat

manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam

manusia berhasrat untuk menguasai alam

Hakekat hubungan antara manusia dengan sesamanya (MM)

orientasi horizontal, rasa ketergantungan terhadap sesama

orientasi vertikal, rasa ketergantungan terhadap tokoh-tokoh atasan dan berpangkat

individualisme, menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri


Suatu sistem budaya berupa pandangan hidup (world view), biasanya mengandung sebagian dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu atau golongn-golongan dalam masyarakat. Dengan demikian, sistem nilai merupakan pedoman mayoritas masyarakat sedangkan pandangan hidup dianut oleh golongan-golongan atau lebih sempit lagi yaitu individu-individu khusus dalam masyarakat.

Konsep ideologi adalah suatu sisitem pedoman hidup atau cita-cita yang ingin dicapai oleh banyak individu dalam masyarakat. Bersifat lebih khusus daripada sistem nilai budaya dan disusun secara sadar oleh tokoh-tokoh pemikir dan berusaha untuk disebarluaskan.


    1. Adat istiadat, norma, dan hukum

Norma adalah aturan untuk bertindak dan bersifat khusus, disusun secara terperinci, jelas, tegas, dan tidak meragukan. Norma ini dapat digolongkan menurut pranata-pranata sehingga dan norma-norma ilmiah, pendidikan, politik, peradilan, ekonomi, estetik, keagamaan, dsb. Seperti halnya dalam pranata, individu-individu memiliki kedudukan tertentu dan memiliki peranan terhadap tindakan-tindakan masyarakat dalam interaksi sosial.

Norma-norma yang ada dalam pranata maupun sub-pranata saling berkaitan dan menjadi suatu sistem yang terintegrasi. Sistem ini berdekatan dengan pranata lain yang lebih luas dan disebut unsur-unsur kebudayaan universal. Sistem norma seperti ini biasanya difahami oleh ndividu-individu tertentu saja yang disebut ahli adat. Semakin kompleks suatu pranata, ahli adat yang dibutuhkan untuk menjelaskan sitem norma kepada masyarkat semakin banyak.

Tingkat mengikat suatu norma terhadap kehidupan manusia berbeda-beda dan yang paling berat disebut dengan hukum. Hukum bersifat mantap, kontinu, dan bersifat memaksa. Ada sebagian ahli yang mengkhususkan hukum hanya ada pada masyarakat yang bernegara, sedangkan ahli yang lain menyebutkan bahwa hukum juga ada pada masyarakat yang tidak bernegara. Pendapat yang kedua ini lebih dikenal sebagai hukum adat.


  1. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

Secara universal, menurut C. Kluckhohn terdapat tujuh unsur pokok kebudayaan, antara lain:

        1. Bahasa

        2. Sistem pengetahuan

        3. Organisasi sosial

        4. Sistem peralatan hidup dan teknologi

        5. Sistem mata pencaharian hidup

        6. Sistem religi

        7. Kesenian

Tujuh unsur pokok ini dapat berupa sistem budaya, sistem sosial maupun kebudayaan fisik. Sistem budaya dapat berupa kompleks budaya yang disederhanakan dalam tema budaya dan tertuang dalam gagasan-gagasan. Sistem sosial ini berupa kompleks sosial yang ada dalam pola sosial dan dapat diamati langsung dalam tindakan. Tentang kebudayaan fisik tidak perlu diperinci karena telah jelas.

Contoh konkritnya adalah salah satu unsur kebudayaan universal berupa kesenian, maka akan ada adat-istiadat, aktivitas sosial dan peralatan fisik berupa seni suara, seni rupa, seni gerak, seni sastra, seni drama, dsb.


  1. INTEGRASI KEBUDAYAAN

Integrasi kebudayaan adalah suatu metode holistik untuk menggambarkan suatu kehidupan sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi. Tiga wujud dari kebudayaan dan tujuh unsur kebudayaan digabungkan dalam satu bagan lingkaran.

Gagasan kolektif berasal dari masing-masing indvidu, disebut juga dengan representation collective, biasanya berkaitan dengan gagasan lain yang merupakan satu kompleks gagasan. Suatu kompleks pikiran kolektif yang sudah terbentuk dan mantap maka seluruh kompleks tersebut berada di luar individu. Hal ini karena seluruh pikiran kolektif dan gagasan tersebut tersimpan dalam bahasa sehingga walaupun individu yang mengembangkan pikiran tersebut telah meninggal tetapi gagasannya masih tetap digunakan dengan cara diwariskan kepada generasi setelahnya.

Fungsi unsur kebudayaan menurut Malinowski adalah memuaskan suatu rangkaian hasrat naluri akan kebutuhan hidup dari makluk manusia (basic human needs). Misalnya unsur kesenian mempunyai fungsi untuk memuaskan hasrat neluri manusia akan keindahan. Hasrat naluri yang dipenuhi ini tidak hanya satu macam tetapi kombinasi dengan hasrat yang lain.

Fokus kebudayaan adalah pusat atau pangkal dari suatu kebudayaan. Hal inilah yang mendominasi aktivitas atau pranata lain dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya kesenian pada kehidupan masyarakat Bali. Hal ini disebut juga cultural interest atau social interest.

Etos kebudayaan adalah watak khas yang dimiliki suatu masyarakat, baik berupa tingkah laku, kegemaran, budaya hasil karya, dsb. Misalnya pada masyarakat Jawa yang memancarkan keselarasan, kesuraman, ketenangan berlebihan, kelambanan serta tingkah laku yang mendetai ke dalam (njlimet). Selain itu, bahsa yang digunakan terpecah dalam tingkat-tingkat tertentu yang mendetail. Selain itu juga kegemaran masyarakat Jawa pada warna-warna gelap dan tua, seni suara gamelan yang tidak keras, kerajinan tangan yang mendetail, dsb. Sedangkan kepribadian umum (basic personality) yaitu watak yang ada pada sebagian besar dari individu yang hidup dalam kebudayaan yang bersangkutan.


  1. KEBUDAYAAN DAN KERANGKA TEORI TINDAKAN

Pandangan menyeluruh tentang konsep-konsep kebudayaan yang telah diuraikan sebelumnya dimantapkan oleh sejumlah ahli ilmu sosial sehingga terbentuk kerangka teori tindakan. Mereka menganggap bahwa kebudayaan adalah tindakan manusia yang berpola. Adapun empat komponen dalam menganalisa kebudayaan antara lain:

        1. Sistem budaya (culturan system)

Komponen ini bersifat paling abstrak, terdiri atas pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, konsep-konsep, tema berpikir, keyakina,dsb. Disebut sebagai adat-istiadat dan berfungsi untuk menata serta memantapkan tindakan-tindakn serta tingkah laku manusia.

        1. Sistem sosial (social system)

Berupa aktivitas atau tinadakan serta tingkah laku manusia dalam berinteraksi antar individu. Komponen ini bersifat lebih konkrit daripada sistem budaya.

        1. Sistem kepribadian (personality system)

Kepribadian individu dipengaruhi oleh nilai-nili dan norma dalam sistem budaya. Berfungsi untuk memberikan motivasi dari tindakan sosial.

        1. Sistem organisama (organic system)

Sebagai pelengkap sistem sebelumnya, mengikut sertakan proses biologis dan biokimia manusia sebagai makluk alamiah.











BAB III

LAPORAN OBSERVASI



  1. KEHIDUPAN MASYARAKAT

Observasi ini dilakukan di Desa Mlinjon Kecamatan Suruh Kabupaten Trenggalek tepatnya di Dusun Miri. Secara geografis, dusun ini terletak di daerah pegunungan selatan jawa. Daerah ini belum dijangkau oleh kendaraan umum sehingga untuk meuju daerah ini, kami menggunakan sepeda motor terlebih dengan pertimbangan kondisi jalan yang belum semua diaspal yaitu berupa makadam.

Sebagian besar masyarakat yang kami temui adalah keturunan asli Jawa sehingga bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Jawa yang masih mengikuti tatanan bahsa Jawa, yaitu bahasa ngoko untuk percakapan dengan sebayanya, bahasa krama yang memliki tingkatan di atasnya yaitu ketika berbicara lebih sopan dengan sesamanya atau masih satu tingkatan dan yang lebih tinggi adalah bahasa krama inggil yaitu bahsa yang digunakan ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau yang dihormati. Kami harus menyesuaikan diri dengan keadaan ini karena kaidah ini jarang kami gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Mata pencaharian masyarakat pada umumnya dalah pertanian, baik itu berupa sawah, ladang maupun tegal. Ada pula masyarakat yang menjadi tukang kayu atau beternak sebagai pekerjaan sambilan sambil menunggu masa panen. Selebihnya adalah pegawai negeri serta memilih merantau ke luar kota bahkan luar negeri negeri.

Masyarakat di dusun ini masih memegang teguh adat-istiadat Jawa. Nilai-nilai adat mengakar kuat dalam diri masyarakat yang diperkuat dengan keberadaan tokoh-tokoh masyarakat yang lebih paham masalah adat. Maskipun hanya sedikit orang yang memahami adat secara terperinci (umumnya generasi tua), akan tetapi aturan ini masih terjaga dengan baik berkat adanya tokoh-tokoh adat.





  1. KEBUDAYAAN YANG BERKEMBANG

Secara lebih spesifik, kami melakukan penelitian terhadap kebudayaan yang berkembang yaitu salah satu kesenian yang berkembang berupa seni karawitan. Seni ini terdiri dari tiga unsur seni yaitu seni vokal, seni instrumental dan seni satra. Seni vokal adalah seni yang berupa suara. Pada tradisi karawitan ini, seni vokal berupa suara dari penyanyi atau sinden yang menyanyikan gending-gending jawa. Seni instrumental adalah seni yang berupa instrumen-instrumen gamelan yang digunakan dalam karawitan, antara lain kenong, slenthem, kendang, dsb. Seni sastra berwujud lirik dari tembang yang ditembangkan oleh sinden. Seni sastra ini sering disebut guru lagu dan guru wilangan yaitu padu padan padha, gatra, dsb.

Seni karawitan adalah seni yang mampu menggambarkan bagaimana kehidupan masyarakat Jawa. Melalui tembang dan gending yang selaras dan padu, kita akan memahami bahwa seperti itulah kehidupan orang Jawa pada umumnya, tenang dan penuh kehati-hatian.


  1. PROSES TERJADINYA KEBUDAYAAN

Sampai saat ini, secara umum keberadaan tradisi ini dianggap sebagai hiburan. Keberadaannya haya kita temui pada acara-acara tertentu yang membutuhkan karawitan sebagai pelengkap hiburan, misalnya pada acara pernikahan, acara-acar resmi untuk peresmian, pertunjukan seni, dsb.

Penelitian yang lebih intensif kami lakukan pada 19 April 2009. Pada hari tersebut, kelompok karawitan akan mengadakan pertunjukan pada acara perpisahan kelas enam yang akan diadakan pada bulan Juni seusai pengumuman kelulusan siswa-siswi SDN 3 Mlinjon. Penampilan Lestari Budaya akan dipadukan dengan siwa-siswi yang telah mengikuti pelatihan dalam seni karawitan khususnya dalam seni suara atau tembang.

Menurut rencana, latihan karawitan pada hari tersebut akan dimulai pada pukul 08.00 tepat, akan tetapi berhubung terbatasnya sarana transportasi dan komunikasi, para penabuh gamelan datang terlambat sehingga latihan ditunda sampai pukul 09.00 WIB. Jarak yang ditempuh untuk menuju tempat latihan (di SDN 3 Mlinjon) cukup jauh dari tempat tinggal para anggota kelompok seni Lestari Budaya, sedangkan para penabuh gamelan harus berjalan kaki. Belum lagi kesibukan mereka sehari-hari dalam mata pencaharian mereka. Justru karena mereka bukan pegawai negeri atau kantor yang menyebabkan mereka tidak memiliki hari libur, masyarakat masih menyempatkan diri menengok tanaman pertanian mereka.

Sambil menunggu kedatanganan para penabuh gamelan, kami mengajukan pertanyaan mengenai keadaan budaya karawitan di daerah tersebut. Salah satu penabuh kendang, sekaligus tokoh yang lebih ahli mengenai karawitan, menyebutkan bahwa keberadaan kelompok seni Lestari Budaya adalah swadaya dari komite SDN 3 Mlinjon. Kelompok seni ini berusaha mempertahankan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan oleh leluhur sekaligus mengajarkan kepada generasi penerus yaitu siswa-siswi SDN 3 Mlinjon yang memiliki bakat dan minat di bidang seni karawitan.

Selanjutnya kami menanyakan tentang susunan alat yang digunakan dalam seni karawitan. Beliau menjelaskan satu persatu bahkan bersedia mengulangi nama masing-masing alat yang masih cukup asing bagi kami. Adapun alat-alat yang digunakan antara lain:

  1. Bonang babon

  2. Bonang panerus

  3. Demung

  4. Gender

  5. Slenthem

  6. Saron

  7. Peking

  8. Kenong

  9. Gong

  10. Kendang

  11. Rebab

  12. Sitter

  13. Suling

  14. Pelog





Gambar 1: Seperangkat gamelan yang digunakan untuk karawitan



Gambar 2: Bonang



Gambar 3: Kempul



Gambar 4: Gong

Gambar 5:Kenong



Gambar 6: Slenthem

Gambar 7: Saron



Gambar 8: Demung



Gambar : Gender



Gambar 10: Kendang



Gambar 11: Suling

Gambar 12: Rebab

Masing-masing alat tersebut dipegang oleh satu penabuh sesuai keahlian yang dimiliki. Keseluruhan penabuh adalah laki-laki yang telah berumur, kami kurang tahu mengapa tidak ada perempuan dalam susunan penabuh. Cara memainkannya pun juga disesuikan dengan aturan yang berlaku dalam seni karawitan.

Penyususn seni karawitan selanjutnya adalah tembang yang dinyanyikan. Ternyata tidak sembarang tembang yang digunakan, terdapat tata urutan tembang yaitu:

  • Wilujeng

  • Puji Rahayu

  • Kunthi

  • Subakastawa

  • Sinom

  • Pangkur

  • Kutut manggung

  • Rujak jeruk

  • Ayak pamungkas

Salah satu tembang yang sempat sedikit kami pelajari adalah tembang Mijil yang dinyanyikan oleh salah seorang siswa SDN 3 Mlinjon.


Pama kaki padha dipun eling 10 i

Ing pitutur engong 6 o

Sira uga satria arane 10 e

Kudu anteng jatmika ing budi 10 i

Ruruh sarto wasis 6 i

Samubarangipun 6 u


  1. FAKTOR YANG MENDORONG KEBUDAYAAN

Menurut masyarakat setempat, kelompok seni Lestari Budaya dibentuk untuk melestarikan tradis karawitan yang telah ada sejak dulu. Sekelompok masyarakat yang tergabung dalam kelompok ini memilki swadaya untuk mempertahankan potensi yang daerah berupa kesenian tersebut. Dengan kesenian, manusia akan lebih mengerti tentang budi pekerti, dan sebaliknya budi pekerti yang dimiliki menjadi modal untuk membentuk suatu kesenian.

Kondisi lingkungan masyarakta yang jauh dari sarana hiburan turut mempengaruhi pandangan masyarkat terhadap seni karawitan. Masyarakat menganggap keberadaan seni ini sebagai sebuah hiburan tersendiri yang dapat menentramkan hati karena sesuai dengan kepribadian masyarakat Jawa pada umumnya yaitu ketenangan dan keluwesan seni gending dan suara.

Masyarakat setempat juga memiliki kebanggan tersendiri dengan keberadaan tradisi ini. Pengaruh globalisasi yang terus menyerang budaya-budaya lokal tidak mampu mengikis nilai-nilai yang ada dalam tradisi ini. Hal inilah yang menjadi sebuah ciri khas daerah ini dibandingkan dengan daerah lain. Faktor lain yang mendorong eksistensi tradisi ini adalah adanya dukungan baik moril maupun materil dari pihak SDN 3 Mlinjon yang bekerjasama dengan pihak komite sekolah.


  1. PANDANGAN MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP BUDAYA KARAWITAN

Beberapa warga setempat telah kami minta pendapat mereka mengenai keberadaan tradisi ini. Salah satunya adalah Kepala SDN 3 Mlinjon, beliau mengungkapkan dukungannya terhadap tradisi karawitan yang ada di desa Mlinjon khusunya Dusun Miri. Selain sebagai hiburan bagi masyarakat setempat, tradisi ini juga dijadikan sebagai mata pelajaran ekstra kurikuler yang diajarkan di sekolah ini. Siswa-siswi yang masih duduk di bangku sekolah dasar akan lebih mengingat nilai yang diajarkan melalui trasis karawitan sejak mereka masih anak-anak. Nilai ini akan tetap mengakar pada diri masyarakat dan diwariskan secar turun temrun melalui proses belajar di lemabaga pendidikan formal. Beliau juga menyebutkan bahwa dengan seni, seseorang akan lebih berbudi pekerti yang baik, emosi-emosi yang negatif akan tersalurkan dengan melakukan kegiatan-kegiatan kesenian. “Energi digunakan untuk memukul gamelan (alat-alat karawitan)”, tutur beliau.

Lain lagi dengan pendapat dari sesepuh karawitan Lestari Budaya. “Tradisi ini telah ada sebagai warisan leluhur, tanggung jawab kita lah untuk melanjutkannya”, kurang lebih begitu ungkap beliau denagn bahasa krama inggil yang sangat lancar. Belaiu bersyukur karena dengan adanya dsarana dan prasarana yang ada ini sanagt membantu pelestarian tradisi ini. Beliau juga berterimakasih kepada pihak sekolah dan komite yang telah bekerjasama dalam pengembangan tradisi ini.

Selanjutnya warga sekitar mengungkapakan pendapatnya tentang tradisi ini, seorang ibu yang kebetulan turut menyaksikan latihan karawitan pada hari tersebut. Sambil mengasuh cucunya, beliau dengan ramah mengungkapkan dukungannya terhadap keberadaan tradisi ini. Kami pun menanyai seorang siswi yang ikut dalam latihan karawitan tersebut, dia ikut dalam kelompok siswa-siswi yang berlatih nembang pada hari tersebut. Gadis kecil yang duduk di kelas IV tersebut dengan malu-malu mengatakan bahwa karawitan diajarkan sebagaikegiatan ektrakurikuler di sekolahnya, dia menikmati belajar karawitan khususnya tembang Jawa.






























BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN


Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan, kami mencoba melakukan perbandingan-perbandingan antara kajian pustaka dan fakta-fakta budaya yang terjadi di lapangan. Pelpagai teori yang telah dipelajari memberika p[etunjuk bagi kami untuk melakukan observasi ini.

Tradisi karawitan adalah sebuah seni musik etnik yang berkembang di masyarakat Jawa. Tradisi ini menggunakan alat-alat berupa gamelan dan di dalamnya terdapat tembang yang dinyanyikan sebenarnya telah lama ada dalam kehidupan masyarakat Jawa. Belum ada ahli yang menerangkan secara jelas mengenai asal usul kebudayaan ini, akan tetapi disebutkan bahwa pada dinding candi Borobudur terdapat relief yang menggambarkan tradisi ini. Dengan adanya relief tersebut, paling tidak kita dapat mengetahui bahwa tradisi karawitan telah ada sejak zaman kerajaan Hindu-Budha di Jawa. Seiring dengan perkembangan penyebaran Islam di pulau Jawa, kebudayaan karawitan menjadi salah satu sarana untuk menyebarkan Islam yang dilakukan oleh wali sanga.

Berdasarkan sumber yang kami dapat, karawitan Jawa dipelajari secara formal di Jurusan Karawitan di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI), Surakarta. Salah satu studi keilmuan yang dipelajari adalah etnomusikologi yaitu kajian musik etnis dalam konteks budaya. Keeksotikan musik etnik Indonesia khususnya karawitan mengundang perhatian peneliti asing untuk mengetahui lebih dekat tentang musik-musik etnik di Indonesia. Pada pertengahan abad ke-20 ahli-ahli dari Belanda, Amerika Serikat, Jerman, dll memilih karawitan sebagai salah satu objek penelitian mereka.

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan-gagasan, tindakan-tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan manusia yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Dalam tradisi karawitan ini, kta akan menemukan gagasan–gagasan yang tertuang dalam lirik tembang, tindakan berupa proses tradisi ini (permainan gamelan dan seni suara), dan keseluruhan proses tersebut adalah hasil karya manusia yang diperoleh dari proses kebiasaan atau belajar. Dari pengertian tersebut, kita dapat menggolongkan tradisi karawitan ini ke dalam salah satu bentuk budaya sehingga kita dapat menerapkan teori-teori budaya dalam melakukan observasi tentang tradisi karawitan.

Menurut JJ Honnigman, terdapat tiga wujud dari kebudayaan yaitu ideas, activition, dan artifacts. Ketiga wujud ini dapat kita temukan pada tradisi karawitan, yaitu sebagai berikut:

  1. Kebudayaan merupakan suatu kompleks ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-noma, peraturan-peraturan, dsb. Hal ini merupakan wujud ideal dari kebudayaan, akan tetapi bersifat abstrak sehingga tidak dapat diraba atau difoto. Wujud dari kebudayaan ini kita temukan dalam karawitan berupa karangan atau tulisan. Karangan ini ada dalam lirik tembang-tembang dan berisi pesan moral, misalnya pada tembang mijil yang telahdikutip pada bab sebelumnya.

Pama kaki padha dipun eling 10 i

Ing pitutur engong 6 o

Sira uga satria arane 10 e

Kudu anteng jatmika ing budi 10 i

Ruruh sarto wasis 6 i

Samubarangipun 6 u

Isi dari tembang tersebut kurang lebih berupa pesan moral yang mengingatkan kita semua bahwa kita adalah ksatria (simbol watak manusia yang baik) sehingga kita seharusnya mengembangkan sikap tenang dalam bertingkah laku, tawadhu’ dan memiliki kepandaian dalam segala bidang. Pesan-pesan semacam ini selalu ada di setiap tembang yang dinyanyikan dalam tradisi karawitan.

Selain itu, terdapat pola aturan dalam tembang tersebut berupa guru gatra, guru lagu, serta guru wilangan. Guru gatra adalah jumlah baris pada tiap bait (padha), guru wilangan adalah jumlah suku kata tiap baris dan guru lagu adalah huruf vokal pada akhir dari tiap baris. Apabila susunan ini diubah, maka jenis tembang bukan lagi Mijil tetapi berubah menjadi tembang lain.

  1. Wujud kebudayaan yang kedua yaitu activition disebut juga dengan sistem sosial (social system) yaitu pola-pola tindakan manusia, misalnya berinteraksi, berhubungan, bergaul, dsb. Rangkaian aktivitas ini dapat kita temukan dalam tradisi karawitan berupa tata cara penabuh gamelan maupun seni suara dari penyanyi (sinden). Permainan gamelan pada karawitan tidak bisa sembarangan, pola-pola tertentu dalam memainkan gamelan dibuat oleh para pendahulu tradisi ini, antara lain:

  • Wilujeng; yang berarti keselamatan, tradisi karawitan diawali dengan permohonan keselamatan kepada Tuhan YME.

  • Puji Rahayu; kurang lebih memiliki makna yang hampir sama dengan wilujeng.

  • Kunthi; salah satu tembang macapat

  • Subakastawa

  • Sinom; salah satu tembang macapat

  • Pangkur; salah satu tembang macapat

  • Kutut manggung

  • Rujak jeruk

  • Ayak pamungkas; penutup dari rangkaian musik karawitan

Pembuka dan penutup karawitan tidak dapat diubah, akan tetapi susunan gending yang ada di dalamnya dapat disesuaikan. Misalnya gending srebek malaran, palaran mijil, suba kastawa, peksi manyura, sampak sanga, dsb.

  1. Wujud yang terakhir dari kebudayaan disebut sebagai kebudayaan fisik. Kebudayaan fisik merupakan hasil fisik dari aktivitas, perbuatan dan karya seluruh manusia. Bersifat paling konkrit daripada dua wujud kebudayaan sebelumnya dan dapat didokumentasikan. Kebudayaan fisik pada karawitan adalah alat-alat gamelan yang digunakan, yaitu:

  1. Bonang babon

  2. Bonang panerus

  3. Demung

  4. Gender

  5. Slenthem

  6. Saron

  7. Peking

  8. Kenong

  9. Gong

  10. Kendang

  11. Rebab

  12. Sitter

  13. Suling

  14. Pelog

Selanjutnya mengenai lima masalah-masalah dasar dalam hidup yang mementukan orientasi nilai-budaya manusia (C. Kluckhohn), menurut kami, masyarakat Jawa pada umumnya memilki pandangan sebagai berikut:

      1. Masalah tentang hakekat dari hidup manusia (MH) :hidup itu baik

      2. Masalah tentang hakekat dari karya manusia (MK) : karya untuk kedudukan, kehormatan, dsb

      3. Masalah tentang hakekat dari kedudukan menusia dalam ruang waktu (MW) : orientasi masa lalu

      4. Masalah tentang hakekat dari hubungan manusia dengan alam sekitar (MA) : manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam

      5. Masalah tentang hakekat dari hubungan manusia dengan sesamanya (MM) : orientasi vertikal, rasa ketergantungan terhadap tokoh-tokoh atasan dan berpangkat

Secara universal, menurut C. Kluckhohn terdapat tujuh unsur pokok kebudayaan, antara lain:

        1. Bahasa

        2. Sistem pengetahuan

        3. Organisasi sosial

        4. Sistem peralatan hidup dan teknologi

        5. Sistem mata pencaharian hidup

        6. Sistem religi

        7. Kesenian

Tujuh unsur pokok ini dapat berupa sistem budaya, sistem sosial maupun kebudayaan fisik. Sistem budaya dapat berupa kompleks budaya yang disederhanakan dalam tema budaya dan tertuang dalam gagasan-gagasan. Kesenian merupakan salah satu unsur pokok kebudayaan yang di dalamnya terdapat adat-istiadat (nilai ideal), aktivitas budaya dan juga peralatan fisik.

Gagasan yang tertuang dalam tradisi karawitan diturunkan kepada generasi-generasi selanjutnya melalui proses belajar. Kesenian karawitan ini memikiki fungsi umum berupa pemenuhan kebutuhan manusia akan keindahan yaitu keindahan seni suara, seni bahasa dan sastra. Hal ini sesuai dengan watak khas masyarakat Jawa yaitu keselarasan, kesuraman, ketenangan, serta tidak menyukai suara-suara yang terlalu keras.

Kebudayaan karawitan yang ada di Dusun Miri, Desa Mlinjon telah ada sejak dulu dan diawriskan secara turun temurun. Kelompok seni Lestari Budaya dibentuk untuk melestarikan tradisi karawitan tersebut. Sekelompok masyarakat yang tergabung dalam kelompok ini memilki swadaya untuk mempertahankan potensi yang daerah berupa kesenian tersebut. Dengan kesenian, manusia akan lebih mengerti tentang budi pekerti dan sebaliknya budi pekerti yang dimiliki menjadi modal untuk membentuk suatu kesenian.

Kondisi lingkungan masyarakat yang jauh dari sarana hiburan turut mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap seni karawitan. Masyarakat menganggap keberadaan seni ini sebagai sebuah hiburan tersendiri yang dapat menenteramkan hati karena sesuai dengan kepribadian masyarakat Jawa pada umumnya yaitu ketenangan dan keluwesan seni gending dan suara.

Masyarakat setempat juga memiliki kebanggan tersendiri dengan keberadaan tradisi ini. Pengaruh globalisasi yang terus menyerang budaya-budaya lokal tidak mampu mengikis nilai-nilai yang ada dalam tradisi ini. Hal inilah yang menjadi sebuah ciri khas daerah ini dibandingkan dengan daerah lain. Faktor lain yang mendorong eksistensi tradisi ini adalah adanya dukungan baik moril maupun materil dari pihak SDN 3 Mlinjon yang bekerjasama dengan pihak komite sekolah

Berbagai pandangan masyarakat terhadap tradisi karawitan tentunya dipengaruhi oleh latar belakang mereka dalam menilai tradisi ini. Seorang guru menilai seni karawitan dari sisi pendidikan. Sedangkan sesepuh karawitan menangkap makan ayang terkandung dalam karawitan, pengalamannya dalam tradisi ini memberikan pengetahuan yang lebih mendalam. Beliau menganggap karawitan sebagai sebuah amanah dari leluhur yang harus dilestarikan dan diamalkan dalam kehidupan.

Berbeda halnya dengan masyarakat sekitar yang awam akan tradisi ini, mereka hanya menilai karawitan sebagai sebuah seni hiburan semata. Begitu juga dengan salah satu siswi yang kami tanyai mengenai tradisi ini, dia mengungkapakan kekaguman dan caranya menikmati dalam mempelajari tradisi ini, belum sampai pada tahap mengakar dalam tingkah laku.



























BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


  1. KESIMPULAN

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan-gagasan, tindakan-tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan manusia yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Salah satu bentuk kebudayaan yang ada di Indonesia khususnya pada masyarakat Jawa adalah tradisi karawitan.

Tradisi ni telah lama berkembang di masyarakat Jawa dan menjadi sebuah ciri khas budaya. Di dalamnya kita dapat menemukan nilai-nilai luhur dan bermacam-macam aturan yang harus ada agar tradisi ini da[pat digolongkan dalam seni karawitan. Keberadaan tradisi ini masih dapat dipertahankan karena adanya swadaya masyarakat setempat, baik secara moril maupun materil.

Pandangan masyarakat terhadap tradisi karawitan bermcam-macam, sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan mereka tentang tradisi karawitan. Namun demikian, sebagian besar masyarakat menganggap tradisi ini sebagai sebuah hiburan semata.


  1. SARAN

Keberadaan tradisi karawitan di daerah-daerah kebanyakan dilestarikan oleh orang-orang yang mempelajarinya secara turun temurun tanpa adanya lembaga formal yang menaungi. Dengan adanya fenomena perubahan budaya yang sangat pesat dewasa ini, dikhawatirkan tradisi ini akan tersisihkan dari kehidupan masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya perhatian khusus dari masyarakat dan pemerintah untuk melestarikan budaya ini.

Pemerintah yaitu dinas pariwisata dapat menjadikan seni ini sebagai salah satu aset budaya untuk pengembangan potensi daerah. Bekerjasama dengan bidang-bidang lain, misalnya ahli teknologi informasi untuk mempublikaskan keberadaan traidisi ini kepada dunia luar baik di Indonesia sendiri maupun untuk menarik minat wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia.

Selain itu, sebaiknya perlu dilakukan inovasi-inovasi baru dalam tradisi ini. Penggunaan jenis musik yang baru misalnya, selain itu dapat pula dilakukan kolaborasi dengan aliran musik lain yang sedang berkembang dewasa ini. Pemain gamelan sebaiknya juga diambil dari generasi muda yng peduli terhadap keberadaan tradisi karawitan, baik itu laki-laki maupun perempuan. Isi dari tembang-tembang yang ada sebaiknya juga lebih up to date sehingga sesuai dengan perkembangan zaman.




























DAFTAR PUSTAKA


Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Antropologi Sosial Budaya; Suat pengantar. Bandung: Rineka Cipta.

Jatman, Darmanto. 1993. Sekitar Masalah Kebudayaan. Bandung: Penerbit Alumni

Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Mulder, Neils. 1992. Agama, Hidup Sehari-hari, dan Perubahan Budaya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Masinambow KMA.1997. Kontjaraningrat dan Antropologi di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Sarjono, Agus R. 1999. Pembebasan Budaya-Budaya Kita. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Syaifuddin, Ahman Fedyani.2005. Antropologi Kontemporer: Suatu Pengantar Kritis Mengenai Paradigma.

Sujarwa. 1998. Manusia dan Fenomena Budaya, Menuju Perspektif Moralitas Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Swartz, J Marc, dkk. Anthropology: Perspective on Humanity. San Diego: John Wiley&Sons, Inc

Th Sumartana, 1996. Kisah dari Kampung Halaman; Masyarakat Suku, Agama Resmi dan Pembangunan. Yogyakarta: Putaka Pelajar

Yahya. 2009. Reference of Anthopology. Malang




Sabtu, 02 Mei 2009

.........

perjalanan panjang telah ditempuh diantara semak belukar yang menghadang...
lambat namun terus bergerak..tanpa henti dan tak akan pernah berhenti...
langkah kaki yang tak pernah kujumpai...suara hati yang tak pernah didengar lagi...
sama halnya pelangi yang kehilangan warna-warni...

kehilangan sebuah wajah yang belum jua terlihat mata...
sama halnya menutup mata di tengah kegelapan..tak ada yang berubah...

Sabtu, 25 April 2009

just try my jobs

CHAPTER II
Discussion

A. The role of natural SCIENCE AND TECHNOLOGY

1.MATERI
Of human life requires material, both biotis and non-biotis. Biotis material things of life is a protein, while the material is nonbiotis objects do not survive as oxygen, stone, until the clothes we wear everyday. Objects are processed through technology, such as iron can be processed into another vehicle or object needs to manusia.i

2.ENERGI
The use of energy in the more widespread human life, in industry, transportation, and even households with the use of tools, electronic equipment such as AC, refrigerator, etc. (the form of electricity). Berwuwjud energy in various forms, namely the form of heat, movement (mechanics), light, chemical, nuclear, etc.. Forms of this can be changeable, for example, heat energy can be mechanical energy. This change occurred with the way the water into steam. Steam heat bertekanan the higher the rotor of a turbine. Movement turbine can be used for various purposes. Mechanical energy can also be changed into another form of energy, namely electricity, where the result of playing akan dynamo generated electricity. Electrical energy can also be modified chemical energy that is the way stream direction to the flow of electricity in chemical substances, for example, in penyepuhan. Similarly, the chemical energy can be changed back into electrical energy, light energy or the other. For example, on a stone battery, chemical energy that flowed diahsilkan if the bulb then will light energy. Pad the other cases, chemical energy can diunbah a fireworks explosion (heat and light energy). Ii
From the description above, it can be concluded that energy is eternal, or does not have the energy will be lost, but metamorphosis occurs energi.Berikut described several forms of energy used in daily life, such as electricity and nuclear energy that has been used by the state-negra maju.iii

a.Energi Electricity
Next will be discussed tendang power plant and its use for the equipment electronics.

1) Power Water Power
The principle of working PLTA are as follows:
From a dam, the water flowed through a tunnel by using the tool controller. Tunnel was constructed so that water falling from a height of 100 m or more to change the potential energy into mechanical energy is large. Water on the other end of the tunnel on hold by the water turbine mdan with encouragement eair, the turbine rotates. Turbine rotation is used to rotate the generator or engine power. Electricity generated by the generator and set tekanannya changed by a transformer. From here, power flowed to the regions that need. Before flowed to households, derived through voltasenya transformer so that more electricity generated in accordance with the needs of the household. Indonesia is usually used in the voltage 220 volt or 110 volt. AIT further out of the turbine that can be used for irrigation pertanian.iv

2) Power Diesel Power
Principle, almost the same as the PLTA, with the generator power, but the power of this diesel engine is used. Diesel engine chosen as an alternative because it can be placed according kebituhan, while diesel fuel is a much cheaper price than the price premium.v
On this type of power, electrical energy from chemical energy of combustion of diesel oil. This is an example of change in chemical energy into mechanical energy, and energy into electricity. Diesel oil itself actually comes from the times of ancient fossil life, while the fossil form of conservation of energy radiation from the sun through asimilasi. From here we can see the flow of energy changes that occur in nature. vi

3) Power Nuclear Power
Before discussing about the power nbuklir, will be discussed first on nuclear energy or nuclear energy itself. According to the theory of Rutherford and Bohr, atoms consist of electrons, electrons that encircle the core atom and had a negative power. vii
Core atom consists of a proton and a positive cargo netron the netral.Atom be the most simple atom is hydrogen (H) consisting of a proton and a core sebgai electrons that encircle the core of the skin. Atom is a simple Helium (He), which consists of 2 fruits and 2 fruits proton netron and 2 as the core electrons as fruit skins. Atom-atom of the atom that has a skin flake and core atomnya larger. For example uranium atom with a 7 layer skin electron atom with the number of 92, essentially consisting of 92 proton and 146 netron.viii
Nulir energy is energy that arises due to splitting the core atom. In general, the atom is parsed atom has a nucleus of a large atom, such as uranium. The principle of splitting the atom is to shoot with the results netron-shedding substances of other radioactive substances. Core atom split into parts of the small issue with a great energy and netron-netron the bersal of the core is broken. Nuclear energy is the energy that comes from the binding eneggi atom. Energy that is out beru [pa hot, hot in the reactor is absorbed by a liquid heat penyerap then flowed into the water so the water is boiling, and evaporate. This is the steam which is then used to drive a steam turbine generator power the next. So nuclear energy is not directly converted into electrical energy, but changed into heat energy and steam into energy. ix
Current outbreak defusi the atom called the nucleus (disintegration). Nuclear energy can also arise on the way, the two core tergabungnya atomic nucleus to be larger. For example, the two energy of hydrogen (Deuterium) is the core Helium (He ³) plus a netron. This event is called a fusion core. Core fusion produces enormous energy that can not be used for the hydrogen bomb. Until now, humans can not control the energy produced from fusion reactions for peaceful purposes. x
Next will be discussed tools electronics as the development of electrical energy. Tools are used widely in various fields, including fields of communication, information, transportation, etc.. One of the most frequently used and the progress that has grown very rapidly this is the computer.
4) Computers
Computer is pengembanga of discovery-discovery of electronic equipment that has been there before. After successfully finding Faraday electric energy, followed by the invention of light bulb by Thomas Edison and start Alfa pop electronic equipment such as a radio, television and the computer. And from the tool, people can find other tools, such as: xi
a) Phone Encyclopedia
People can play the numbers and the central computer ensilopedia akan mendapatan answers with appropriate information about the security issue or a topic in the withdrawal sabagai encyclopedia. Description can be obtained quickly as needed to play only with the phone number.
b) Household Robot servant
Adults can purchase this manusa robot-robot run by omputer for eperluan household. For example paaian for washing, washing dishes, making drinks, cut grass, cut trees, etc..
c) Consult with the Doctor Through Phone
People can play a central computer the phone number to get a doctor-diagnosis on the first level of health in relation to the subject feels. Diagnosis is obtained after the data is felt that symptoms included in the computer through the radio.
d) Shop By Phone / Internet
Now shopping can be done via phone and internet. Goods that can be purchased are items that have been distandardisasi in the supermarket. This can be done if people want to have a shopping catalog items to be purchased.
e) Information Center
Experts and specialists in various fields, such as lawyers, doctors, and engineers can easily obtain accurate data and information that is required or through the computer center because the information is able to store computer data / information, and many quickly return to the show that membutuhan .
f) Computer Simulation
The industrialist or entrepreneur can experiment simulatif the prototypes of a machine that is being designed by a designer. With the simulation, the cost can be esperimen become cheaper.

g) Robot Workers
The utilization of robots can be done by industrialist as workers in the factory so that work becomes more rapid, accurate, and possible to be cheaper. Robots are used in computers that have been programmed to work specifically. For example in a car factory robot perakit used car, used in factory peracik bread dough bread, etc..
h) Robot necessity for Scientific Experiments
Ilmuan in the developed countries take advantage of robot-robot that is driven in terprogram through omputer used for the experiment melakuan esplorasi or in places of risk jia performed by humans. For example, exploration in the month, the planet Mars, Venus, planet-planet or other radioactive compound in the experiment, etc..

i) Computer Analysis for Various necessity
Computers can be utilized for the purpose of which is very complex, for example, to meramalan weather. For government agencies, particularly the personnel, the computer will be very useful in storing data on energy in a range of government so that when necessary, can set the placement of recruitment is appropriate expertise efficiently.
Police state can identify with the villain-ssegala nature is through the computer so that you can quickly capture the memerisa and penjaat who like to follow with a crime or act the same way. When the computer has been used for translation, ie a language to translate directly into another language by using sound analysis. For example in the UN council, the council can use the headphone according to the language of domination.

Nuclear b.Energi
Next will be discussed about the nature and influence in the nuclear kehiduan man.

1) The influence of being Radiasi Life
Death
Nature of the radioactive rays can be used for the eradication of pests, such as the insects that merusa coffee in the warehouse, the materials of wood, the material maanan, etc.. Killing of microbes can be used in principle pegawetan food, such as fish, rice, wheat, etc.. This can also be used in menyuci hamaan tools kedoteran, it is more practical arena membutuhan not heat that high can damage the equipment is. This does not require chemicals, in addition to the equipment can be sterilized in eadaan terbungkus rapikarena gamma rays can penetrate the wrapping and damage to kill the bacteria without wrapping.
Growth constraints
This can save the tubers for dimanfaatan, stem, etc. in the storage area.
Changes in nature-the nature of genetic
In genetic science, nature inherited through the genes found in the cell nucleus. Genetic change or mutation can change the default attributes maluk life. Radioactive rays can cause mtasi genetik.Sifat this is dimanfaatan to search for new seeds that is superior, for example, in rice, wheat, corn, etc..
2) Nuclear Pemuliaan for Rice and Other Tumbuhan
Nature of gamma rays can cause mutation of genes in the seeds can produce a mutant are beneficial for human life. For example, rice that age shorter, more fruit, pest-resistant, and so on. In addition to searching for a mutant resistant to drought with a goal to get the type of rice is planted on dry land (gogo).
On the same principle, mutation genes can also apply to other food plants, such as wheat, maize, corn, peanut, soybean, etc.. In this way there will be hope for us to obtain the type of plants that can meet human needs.
3) for the Nuclear Industry
Industrial wood
Wood quality can be improved with the soaking liquid in a timber of plastic material. Terseut material when the radiation will be plastic. Thus, the quality of the wood because the wood can be improved to become more hard and very resistant to bad weather and insect resistant to interference.
Fiber Textile Industry
Fiber-fiber fabrics from natural or artificial (poliester) can be changed so that the quality is better aan. Poliester sulir fibers absorb water so it feels hot. With the help of radiation, dibuatlah new nature that can absorb water and also easy to absorb color. Fiber polipropilen can also absorb water and heat resistant.
Skin Industries
Skin is used in industrial bags, shoes, etc. can ditingkataan ualitasnya with the radiation process. However, this process requires the right dose because if excessive can damage the skin.
Food canning industry
Curing is done in a way to kill germs pembusuk through radiation. Eunggulan how this is not membutuhan heating, evaporation, and without preservative, in addition to the food aan not damaged due to heating. Other advantage is the preservation of food has made ketia meeting terbungkus so that contamination does not occur after the curing process is done. Examples of food preserved in this manner is rice, potatoes, wheat, meat, dried fruits, vegetables and grains.
4) Nuclear for Health
In the health field, is used to make nuclear diagnosis in a disease. Its use in general is using X-ray, but the result is less satisfactory and have side effects. Diagnosed with substance radioatif short and small berdosis can memberian more information about the disease that exists in the body of the patient. An example is the use when determining the position of umor or cancer, lung rudiment, rudiment thyroid, kidney rudiment, etc..
5) in the Nuclear Industry Radiografi
Photo rays on a broken bone or lungs of a sick merupaan example use X-ray In the construction industry, psinsip that can be used to check the steel pipe-PIA, lunaskapal, etc.. By using gamma rays, the image can be more clear so that cracks can be more easily detected. In Indonesia, the technique has been used by PLN, Pertamina, PJKA, etc..
6) in the Nuclear Hidrology
In hydrology, radioatif substances used as perunut, with the road memasua substances radioatif to the system, then tingah lakunya dipantaudengan monitoring tools, eg, Geiger Teller. The results can provide information about the system, for example, seepage velocity, rembsan in the land, and the direction of seepage. Another example is the oxygen-oxygen monitor radioactive leakage conduit buried in the ground, the direction of water velocity, and ground water debit.
7) Nuclear Pollution environment for study
Can be used for nuclear mendetesi level of radioactive contamination with a compound know as perunut for the distribution, accumulation, and the nature of pollutant in the environment. For example, the amount of heavy metal elements, attributes of the remaining pesticides, etc.. This basically can help people to protect themselves against the danger of pollution that occur in the environment.

3.MESIN
Premium a.Mesin
This machine consists of the cylinder, piston and wheel successor. Premium is mixed with air (O2) terpercik rise to power take-off by burning. Premium gasify, menimbulakn great pressure, and teanan that mendorog piston and the wheel and the next successor will cause movement in other components.
b.Mesin Diesel
The principle of the diesel engine is the same as the premium engine, which is to distinguish the form of diesel fuel.
c.Mesin Steam
This machine is a machine that is found early, the fuel comes from the steam obtained from the heating water. If the number of molekulnya the meeting, will cause more pressure and this pressure was changed into mechanical energy. This engine uses fuel wood or coal. This system is still used in nuclear power plants.
d.Mesin Jet
This machine is widely used in aircraft. Arranged on the tube pembaaran the refractory, a mouth to enter the air tube into the burner, compressor and shaft gas waster in the back. Further developed this engine into turbo engine. Fuel used by the jet engine is a liquid that burned in the burner tube which had been mixed with oxygen or air.

4.KOMUNIKASI
a.Percetakan
Media communication is very important, there has been since the early 15 th century with the newspaper. With the mass media, information can spread in the community even with the limited means of transportation available.
b.Telegraf
Ditemuan tool in the early 18-century and continue to progress. In the 19th century, it has to reach Europe and North America. Lat Eunggulan this is can melaukan communication distance in a short time.
c.Telepon
The tool is found by Bell in 1876 after finding telegraph. Excellence is the phone can communicate directly, such as two-way conversation in general.
d.Radio
This tool does not require wires or cables such as telephone or telegraph. Messages sent through this transmitter in the air. With this tool, communication can be done by seamen in the middle of the sea.
e.Bioskop or Live Picture
These complement the information presented as the voice arena sealigus picture.
f.Televisi
Menajuban findings is that in the 20th century this arena can transmit live images and sound. This information can be accessed by most people because television is not that strange. With satellite television emanated so that viewers can enjoy television entertainment and information that is presented.
g.Satelit Communication
Principles such as using satellite days that always beset the earth and does not fall, with memanfaatan tensile strength and decline with the decline earth. Satellite communication memancaran working in broadcast radio and televisisekalipun are in a different hemisphere. Satellites are also working in the field of defense and security and development.

5.BIOTEKNOLOGI
a.Bioteknologi Medical
Midwives in the medical technology used in the X-ray in Radiology, in addition to the laser ray is used for operating equipment in the human body. Utilization of technology is to wash hamakan medical equipment using radioactive rays. The invention of the more sophisticated sperm banks and frozen tube baby, but this is still a kotroversi because of restrictions and religious norms. Through the role of technology, pencangkokan body organs can be done well. Reayasa with the creation of genetic vaccine can be made so that treatment can be done completely. Hemofili disease can also be cured with genetic engineering.
b.Bioteknologi Pharmaceuticals
Through technology, have been found

c.Bioteknologi Agriculture


d.Bioteknologi Husbandry

B. IMPACT OF SCIENCE AND TECHNOLOGY natural

1.Dampak Natural Sciences and Technology Needs of the Main
a.Sandang


b.Papan


c.Pangan

2.Dampak Natural Science and Technology of Natural Resources
a.Minyak Earth


b.Batubara


c.Air


d.Hutan Animals and Livestock


e.Tanah


Power f.Sumber radioactive substance

3.Dampak Natural Science and Technology of the Industry


4.Dampak Natural Science and Technology of Transportation and Communication
a.Transportasi


b.Komunikasi
One of the needs of human life is to communicate between each other. To the knowledge of nature with the technology was donated to us all, such as print media, telegrafi, television and radio. Means of communication that are now introduced in developed countries, is a telecommunications satellite with a combined radio and television. With this tool, people can talk with talking opponent, so as if they look in the face each other. World of communication has developed rapidly with the aid of satellite telekomukiasi, where the first shock has occurred in 1962 with the Radio and TV broadcasts that can be received in the same time around the world separated by the Atlantic ocean, namely Europe, and the United States. Technology of communication with the growing of all the information can be delivered over the overlooks. People can quickly find out what events are going the other dibelahan earth. Distance of thousands of kilometers is not the gulf between two people or more who want to communicate. Dimungkinkannya reception with broadcast radio and television overlooks this earth, then the changes occur in the development of society caused by the rapid exchange of culture. The spread of knowledge that facilitate rapid mutual understanding among people around the world to become great.